Pages

Senin, 24 Desember 2012

Mau Kuliah gak punya Biaya, STOP Jangan Galau!!!


Mau Kuliah gak punya Biaya, STOP Jangan Galau!!!
Shobat saya ingin berbagi cerita tentang perjalanan hidup serta kuliah saya, hingga akhirnya saat ini saya sudah hampir selesai merampungkan Skripsi saya. Perkenalkan nama saya Rani Pajrin, meski terkesan namanya seperti cewek, saya adalah seorang Cowok tulen lho yang dilahirkan di Kota Susu, yha kota Boyolali. Dua puluh dua tahun lalu saya di lahirkan di dunia ini dari keluaraga Buruh tani dan pekerja srabutan. Bapak saya namanya Lasimin serta Ibu Saya namanya Watini. Mereka adalah sosok luar biasa yang  membuat saya termotivasi untuk bisa menjadi orang hebat. Sejak kecil saya sudah dididik menjadi anak yang mandiri, sejak SD saya sudah diberikan tanggung jawab untuk bisa bekerja. Sehabis Pulang sekolah saya selalu “Angon” (menggembala) Kambing dan “Ngarit” (mencari rumput). Tidak peduli hujan atau panas tanggung jawab itu harus ku lakukan. Suatu saat ketika hujan begitu derasnya saya masih di hutan sendirian, kebetulan rekan seperjuangan saya tidak bisa “Angon”. Saat itu saya benar-benar bingung kalau bahasa anak sekarang “Galau”  melihat kambing saya belum kenyang “wareg”  tapi hujan sudah cukup deras, saya mencoba mengajak kambing itu pulang tapi apadaya kambing-kambing masih lahap makan rumput yang mulai basah. Perasaan takut, sedih, berkecamuk disitu, perasaan-perasaan inilah yang membuat saya termotivasi untuk menjadi orang sukses. Apalagi sejak SD saya sering mendapatkan rangking 1, yah bisa dibilang saya anak yang cukup pandai “kata guru saya”, hehe. Saya bisa mengikuti pelajaran dengan baik karena terinspirasi dari melihat buku bahasa indonesia yang gambarnya anak kecil sedang menggembala kerbau sambil baca buku. Hal itu pula yang kulakukan jadi saat menggembala kambing saya sempatkan bawa catatan kecil, ya saat senggang  kusempatkan baca dan kupahami. Yha lama kelamaan saya jadi hafal dan ngerti pelajaran sekolah. Maklum saya tidak mau menjadi sepeti “punguk merindukan bulan”, saya pengen jadi orang pinter ya saya harus belajar dengan giat, hehe.
            Lanjut cerita saat SMP (sekolah menengah pertama), meskipun sebenarnya masih banyak cerita saat SD yang menarik, lucu, menjadi pahlawan menyedihkan seperti di musuhi teman, tapi tunggu Bukunya judulnya “Rani Si Anak Kambing”, ngimpi.com. Tapi gak papa semua berawal dari mimpi, yha untuk meraih mimpi disertai usaha dan doa tentunya. Kembali ke SMP, tahun 2002 saya lulus dengan nilai tertinggi, saya diberikan kesempatan pertama kali berpidato di depan banyak orang, Hem mulai saat itulah saya yakin saya kelak pasti bisa menjadi pemimpin yang besar, yha maklum angan-angan anak SD yang masih ingusan.  Saya diterima di SMP yang begitu hebat yang mencetak generasi Hebat, salah satunya saya, amin. Pede Bolehkan asal gak kepedean aja, hehe. Nah dimasa-masa SMP inilah saya sudah mulai merasakan keadaan ekonomi keluarga yang tak menentu, yha setidaknya harus naik bus untuk sampai sekolahan. Kadang hanya bisa gigit jari saat teman-teman pergi kekantin, tapi waktu istirahat sering kuhabiskan ke perpustakaan ya setidaknya bisa dapat wawasan di luar mata pelajaran pikirku waktu itu, hehe. Saya lebih suka melihat gambar-gambar penemuan dari ilmuan, robot, mesin kapal, pesawat, jet dan sebagainya. Soal akademik saya tergolong anak yang lumayan karena masuk dalam lima besar di kelas bahkan jadi juara kelaspun pernah, selain  itu terpilih paralel 3 Se-SMP,  waktu kelas 1, dan detik-detik itu masih kuingat saat upacara bendera saya di panggil kedepan karena menjadi siswa yang berprestasi. Suka, bahagiapun kurasakan saat itu hem bahkan masih terngiang-ngiang di fikiranku hingga saat ini.
            Sebenernya Tips dari saya sih gampang, jangan pacaran dulu yha kalau masih SMP, hehe soale beberapa hasil research kurang baik. Yha masih labil, sedikit-dikit difikirin, terus kalau marahan ganggu konsentrasi belajar yha kalau saya boleh saran jangan dulu deh, yha riilnya sering bengong, ckckckck. Tapi jangan khawatir kalau memang suka, ngefans, simpatik sama lawan jenis boleh-boleh juga kok, justru malah perlu lho buat semangat belajar. Hehe...soale aku juga gitu...curhat ne ceritanya...Yang penting masih dalam tahap kewajaran. Oya ngomong-ngomong soal nama ne mentang-mentang nama saya seperti cewek pada umumnya saya sering di panggil MBAK RANI, dari kelas 1 sampai kelas 3 pasti ada guru yang panggil dengan kata Mbak, yha saya hanya bisa mesam-mesem, guya-guyu menahan malu, hehe...yha justru itu saya lebih cepat dikenal sama guru-guru yha imbasnya saya mau tidak mau harus menguasai pelajaran, soale kalau ndak tahu yha malu. Ne Jurus bisa “pinter” malu kalau tidak tahu, hehe...Oke langsung endingnya saat itu tahun2005 saya dinyatakan lulus dengan nilai yang pas-pasan, ya padahal ngerjainya sudah serius dan maksimal, tapi gak papa nilai bukan segala-galanya kok so bagi yang nilainya pas-pasan jangan berkecil hati, toh kata orang pinter hanya 20 % IQ mendukung kesuksesan kok.
            Kebiasaan membaca buku tentang teknologi hingga mempengaruhi saya untuk riil belajar, hingga saat itu kuputuskan belajar di sekolah kejuruan. Waktu itu saya memilih Jurusan Teknik Mekanik Industri, selain ingin memperdalam soal pengetahuan tentang teknologi sebenarnya saat itu saya berfikir setelah lulus dari SMK langsung kerja, pikirku waktu itu. Ya maklum Kuliah mana ada biaya, dan gak pernah ada diangan-angan seblumnya. Saat  menimba ilmu di SMK saya di ajarkan bagaimana menjadi siswa yang mempunyai jiwa disiplin, bertanggung jawab, pekerja keras, bahkan slogan yang masih saya lakukan adalah “SEDIKIT BICARA BANYAK KERJA”. Slogan ini cukup ampuh untuk menjadikan kita pekerja keras dan pantang menyerah.
            Masa-masa SMK secara akademik sayapun cukup baik, meski diawal-awal harus butuh adaptasi. Setelah kusimpulkan sendiri ternyata saya tipikal orang VINI,VIDI,VICI yaitu datang, melihat, menang. Waktu kelas satu masih biasa, kelas dua lumayan, kelas tiga exelent ya kembali peringkat satu kembali kusabet. Senang, gembira mendapatkan prestasi akademik di kelas. Tapi teman sekali lagi kesuksesan akademik bukanlah segala-galanya. Meski Sudah menjadi siswa tingkat atas kewajibanku “Angon” dan “Ngaritpun” masih melekat didalam dada. Bahkan dirumah saya lebih banyak berteman dengan petani-petani yang kegiatanya di sawah, ya hal ini membuat diriku terinspirasi unutk maju, sekali lagi menjadi MAJU.
            Tahun 2008 saya sudah lulus dari SMK Teknik Mesin, alhamdullilah kali ini nilai Ujian Nasionalku Sangat memuaskan karena rata-rata 8,xx.  Belum mendapatkan Ijazah saya sudah harus ke jakarta, waktu itu say dibujuk saudaraku untuk di kuliahkan, tapi kondisi itu berbalik 180 derajat bisnis kakaku sedang down, hal itu berimbas pada pola fikirku juga down. Tapi ada sebuah kesempatan aku daftarin di sekolah ikatan dinas, yha ternyata aku gelombang ke dua alhasil quotanya tinggal sedikit, akhirnya saya tidak di terima di kampus tersebut. Padahal perjuanganyapun sudah cukup besar, dari pindah penduduk, perjalanan dari Boyolali ke jakarta naik motor, perjalanan mengelilingi semprawutnya jalanan ibukota ya semua itu kulakukan semua.
            Kesempatan pertama saya dinyatakan gagal, pikirku pasti ada kesempatan kedua, kalau kuliah gagal tahun depan bisa coba lagi atau cari tempat kuliah yang ada kelas karyawanya. Waktu itu kuputuskan untuk Kerja dulu, yha daftar disana-sini ternyata hanya satu yang di panggil itupun jadi SALES tentang produk elektronik. Sudah ikut pelatihan menjadi “konsultan” yang baik bahkan sampai lulus, tapi di pertemuan terakhir ada persyaratan IJAZAH harus di gunakan sebagai jaminan, akupun gak mau  dan akhirnya kurang beruntung lagi. Pernah ditawari kerabat untuk kerja di salah satu perusahaan daerah penyedia jasa layanan transportasi , yha katanya hari gini gak ada yang gratis. Akhirnya aku terpaksa membayar sejumlah uang agar cepat mendapatkan pekerjaan. Alih-alih dapat pekerjaan justru uang malah raib entah kemana. VINI, VIDI, VICI sontak hilang termakan kejamnya di ibukota negara. Saya seorang lulusan terbaik satu kelas hanya menjadi gelandangan yang tak punya arahan dan tujuan hidup. Saudara yang saya gadang-gadang menjadi tumpuan justru berbalik menjadi benalu di hati. Kuliah melayang, kerjaan tak ada, uangpun raib.
            Oya shobat, sedikit cerita aku di jakarta tinggal di kawasan terminal terbesar di jakarta, kehidupan  yang sangat keras yang pernah ku alami. Aku kenal banyak orang dari pedagang asongan, pengamen, pengemis, preman, aparat yha banyak pokoknya. Tak bisa dibayangin penampilanku kayak apa waktu itu, celana compang-camping, rambut acak-acakan, yah kalau shobat pernah lihat aku sebelumnya pasti gak akan ngenalin. Jangan tanya kehidupanku kayak apa, shobat sekalian pasti bisa menilai sendiri kehidupan anak jalanan, benar-benar masa lalu yang kelam, bahkan sangat kelam. Bahkan sangat jauh berbeda dengan kondisiku sebelumnya, kata temanku ibukota lebih kejam dari pada ibu tiri. Suatu ketika saya pernah berjalan mengelilingi jalanan ibukota dengan berjalan kaki, ternyata banyak hal di sana saat malam hari dan hal itu membuat ku berfikir dan diingatkan kembali bahwa tujuan saya sejatinya adalah Kuliah. Tersontak seketika Air matapun menetes disetiap langkahku.
            Beberapa selang hari akhirnya aku dipanggil untuk bekerja disalah satu perusahaan retail, saya bekerja dengan penuh motivasi untuk mengumpulkan rupiah ya supaya bisa buat modal kuliah. Tepatnya dibulan ke enam saya memutuskan resent dari pekerjaan untuk pulang ke kampung halaman untuk melanjutkan keinginan kuliah. Saya mencoba keberuntungan mendaftar di kampus negeri, saat mengerjakan soalpun saya sudah yakin tidak lolos karena semua ilmu yang kupelajari sudah hilang entah dimana larinya. Ujian hidup kembali melanda, Modal kuliah tinggal sedikit akhirnya kuputuskan untuk mendaftar di salah satu kampus swasta yaitu Universitas Slamet Riyadi Surakarta. Kampus inilah akhirnya perjalanan pendidikanku berlabuh. Di sinilah saya di gembleng menjadi aktivis mahasiswa yang tahan banting. Selain kuliah saya aktif di berbagai kegiatan organisasi kampus seperti Resimen Mahasiswa, Majelis Perwakilan Mahasiswa, Unit Kegiatan Mahasiswa Wirausaha semua berperan penting dalam menjadikan saya bisa bertahan sampai sekarang.
Banyak biaya kuliah yang harus ku bayarkan dari SPP, SKS serta Biaya Praktek di lapangan. Saya punya rumus untuk menghadapi ujian ini adalah 2n yaitu Niat dan Nekat. Saya menafsirkan bahwa suatu niat apabila tanpa kenekatan pastilah hanya sebatas niat, hal ini yang kupakai untuk ngejalaninya. Waktu itu saya benar-benar terdesak oleh biaya kuliah tanpa terasa Beasiswa yang saya daftarkan akhirnyapun cair disaat waktu yang tepat. Bahkan hampir 3 tahun lebih saya mendapatkan beasiswa dari DIKTI, DIKNAS Jateng, serta KOPERTIS Wilayah VI. Beasiswa ini terdiri dari beasiswa bantuan belajar sampai beasiswa prestasi. Selain beasiswa saya juga aktif dalam program kreatifitas mahasiswa hingga didanai oleh DIKTI, bahkan bisa untuk membayar biaya hidup. Karena program ini adalah program usaha sehingga apabila menmdapatkan laba ya kupakai untuk biaya hidup, Hehe... Hal inilah yang kutekuni hingga saat ini masih menyandang sebagai mahasiswa. Yang jelas manfaatkanlah kkesempatan-kesempatan tersebut, kalau memang rejeki gak akan kemana.
Di akhir masa perkuliahan, saya mencoba beasiswa dari CIMB Niaga dan Kemendiknas dalam program Beasiswa Unggulan Industri Kreatif, saya tak berfikir bahwa saya akan lolos, waktu itu saya hanya berusaha semaksimal mungkin mengisi serta mengirimkan proposal bisnis. Tak kusangka dan tak kuduga ternyata saya juga lolos pada beasiswa ini. Alhamdullilah berkat usaha dan doa semua berjalan dengan sangat luar biasa. Bisa dikatakan selama kuliah saya hidup dari beasiswa, beasiswa dan beasiswa, hehe. Yha gak papa karena memang tanpa beasiswa mungkin saya tidak bisa merasakan yang namanya kuliah, So buat shobat-shobat yang gak punya biaya pengen kuliah, lakuin dengan rumus saya 2n, yaitu NIAT dan NEKAT. Ya seperti pepatah Banyak jalan menuju roma, Jika ada kemauan pasti ada jalan. Ingat deh “Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum jika kaum itu tidak mau mengubahnya”. So yang bisa merubah nasib kita ya tinggal usaha dan doa kita, so semangat!!!