RINGKASAN
Petani merupakan sosok yang sangat pokok di negara ini, bahwa indonesia adalah negara agraris dimana sebagian besar penduduknya bercocok tanam. Data yang kami himpun bahwa kesejahteraan petani sangatlah rendah, ini disebabkan biaya produksi yang sangat tinggi dan ini tidak diimbangi dengan produksi yang tidak menentu serta faktor hama dan cuaca yang sangat berpengaruh dalam kegagalan panen. Lebih dari 70% petani di indonesia adalah petani kecil/ gurem. Dapat dikatakan petani gurem ialah : Petani yang pendapatanya rendah, yaitu kurang dari setara 240 kg beras per kapita per tahun Petani yang memilki lahan sempit, yaitu lebih kecil dari 0,25 hektar lahan di Jawa atau 0,5 hektar di luar jawa. Bila petani tersebut juga mempunyai lahan tegal, maka luasnya 0,5 hektar dijawa dan 1,0 hektar diluar jawa, Petani yang kekurangan modal dan memiliki tabungan yang terbatas, Petani yang memiliki pengetahuan terbatas adan kurang dinamik.
Hasil sensus dari BPS (Badan Pusat Statistik) pada tahun 2010 bahwa rata-rata penduduk di indonesia yang hidup dibawah garis kemiskinan adalah petani angka kemiskinan masih di atas 10 persen. Sejak tahun 2005 hingga kini, angka kemiskinan secara umum memang terus menurun secara konsisten, namun sanyangnya, penurunan ini sangat lambat dan tidak sebanding dengan banyaknya dana yang telah digelontorkan oleh pemerintah untuk program-rogram pengentasan kemiskinan yang telah naik berlipat-liapat sejak 2004 hingga kini.
Karya tulis ini bertujuan dalam meningkatkan kesejahteraan petani yang selama ini jauh dari kata sejahtera, hal ini tidak hanya dialami oleh petani besar tetapi jauh lebih terpuruk lagi adalah petani gurem. Beberapa dari hasil penelitian kami bahwa ada banyak kendala yang dialami petani kecil. Yang pertama terkait kebiasaan petani yang terlalu berfikir secara instan. Karya tulis ini menjawab beberapa kendala-kendala tersebut. Memaksimalkan peran dari seluruh lembaga tingkat desa dari organisasi pemuda/karang taruna, organisasi petani dengan organisasi ibu-ibu/ PKK, yang saling berkolaborasi menciptakan sistem bisnis tingkat desa.
ENHANCEMENT OF SMALL FARMERS IN INTEGRATED SYSTEMS ORGANIC AGRICULTURE
SUMMARY
which make use of natural materials in which it is located around them (farmers).
SUMMARY
which make use of natural materials in which it is located around them (farmers).
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Revitalisasi sektor pertanian dan perdesaan telah terbukti tidak berkontribusi secara maksimal terhadap pengentasan kemiskinan di daerah perdesaan. Penurunan persentase penduduk miskin di perdesaan cenderung lambat, dan hingga kini masih tetap tinggi. Sektor perdesaan merupakan kunci utama keberhasilan pengentasan kemiskinan di Indonesia, karena 2/3 penduduk miskin kita ada di desa. Karenanya, pembangunan sektor perdesaan melalui penguatan sektor pertanian dan pengembangan sektor non pertanian perdesaan merupakan suatu keharusan demi berhasilnya upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia
Di Indonesia, batasan petani kecil yang telah disepakati pada seminar petani kecil di Jakarta pada tahun 1979 (BPLLP, 1979). Bahwa yang dinamakan petani kecil itu adalah :
· Petani yang pendapatanya rendah, yaitu kurang dari setara 240 kg beras per kapita per tahun.
· Petani yang memilki lahan sempit, yaitu lebih kecil dari 0,25 hektar lahan di Jawa atau 0,5 hektar di luar jawa. Bila petani tersebut juga mempunyai lahan tegal, maka luasnya 0,5 hektar dijawa dan 1,0 hektar diluar jawa.
· Petani yang kekurangan modal dan memiliki tabungan yang terbatas.
· Petani yang memiliki pengetahuan terbatas adan kurang dinamik.
Hasil sensus dari BPS (Badan Pusat Statistik) pada tahun 2010 bahwa rata-rata penduduk di indonesia yang hidup dibawah garis kemiskinan adalah petani angka kemiskinan masih di atas 10 persen. Sejak tahun 2005 hingga kini, angka kemiskinan secara umum memang terus menurun secara konsisten, namun sayangnya, penurunan ini sangat lambat dan tidak sebanding dengan banyaknya dana yang telah digelontorkan oleh pemerintah untuk program-rogram pengentasan kemiskinan yang telah naik berlipat-liapat sejak 2004 hingga kini..
Permasalahan mendasar yang dihadapi petani: kurangnya akses terhadap sumber permodalan, teknologi dan pasar. Pembangunan ekonomi berbasis pertanian dan perdesaan secara langsung/ tidak langsung akan berdampak pada pengurangan penduduk miskin. Konsep pembangunan agribisnis perdesaan selama ini masih bersifat parsial,tidak fokus dan tak terjaga kontinyuitasnya.
Melihat banyaknya hal yang menghambat para petani dalam mewujudkan kesejahteraanya dan dalam mewujudkan swasembada pangan yang berkelanjutan. Kebijakan di masa lalu yang mengharuskan petani menggunakan pupuk kimia, pestisida kimia yang bertujuan dalam swasembada pangan akan tetapi kondisi lapangan banyak sekali penyimpangan-penyimpangan yang terjadi :Penggunaan pestisida dan pupuk kimia yang berlebih bahkan melebihi dosis menyebabkan kondisi tanah dalam jangka panjang akan menjadi mati karena unsur hara didalam tanah akan menjadi hilang.Kondisi petani kita yang penggunaan pupuk kimia dan pestisida secara berlebih justru banyak dilakukan oleh para petani kecil yang notabene hanya memiliki lahan yang sempit.
Apabila permasalahan-permasalahan diatas tidak segera ditangani dengan benar dan secara berkelanjutan, maka sangat mengancam di segala sektor dimana : mengancam kondisi ketahanan pangan didalam negeri sebab berkurangnya hasil pertanian bahkan bisa mengakibatkan gagal panen secara global . Sektor ekonomi akan menambah jumlah kemiskinan ditingkat petani, khususnya petani kecil. Penggunaan pestisida dan pupuk kimia akan mengakibatkan pencemaran lingkungan baik pencemaran air, tanan dan pencemaran udara. Bahan pangan yang mengandung B3 bila masuk dalam tubuh maka dapat memicu penyakit kanker, sehingga apabila kondisi seperti masih berlanjut maka kondisi kesehatan bangsa indonesia juga sangat terancam.
Perumusan masalah
Petani merupakan penggerak sumber kehidupan suatu bangsa dimana sebagai produsen sumber bahan pangan yang berperan vital dalam menjaga ketahanan pangan. Sehingga mengenai kesejahteraan petani dan kondisi lingkungan perlu diperhatikan secara serius dan terus-menerus. Sebab penerapan IPTEK yang tidak sesuai justru akan terjadi pencemaran lingkungan yang mengakibatkan konstruksi tanah akan rusak dan mati.
Tujuan
Tujuan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah mampu mewujudkan solusi dalam menangani kodisi sosial di petani khususnya petani kecil, mampu mengatasi pencemaran lingkungan yang selama ini membelenggu di bangsa ini, serta meminimalisir faktor penyebab berbagai penyakit dalam tubuh melalui “sistem pertanian organik terintegrasi”.
Manfaat :
1. Bagi pemerintah
Manfaat penulisan ini bagi pemerintah yaitu membantu pemerintah dalam membuat kebijakan yang berkaitan dengan sistem pertanian
2. Bagi lingkungan
Manfaat bagi lingkungan menjadikan lingkungan pertanian yang bersih, sehat dan alami karena terbebas dari pupuk kimia dan pestisida.
3. Bagi Petani
a. Manfaat bagi petani yaitu mewujudkan pertanian yang ramah lingkungan dan biaya ringan, karena tanpa mengeluarkan beaya untuk pembelian pupuk kimia dan pestisida.
b. Terciptanya hasil pertanian yang menyehatkan untuk masyarakat.
4. Bagi mahasiswa
a. Menumbuhkan kepekaan dan kepedulian terhadap permasalahan yang dihadapi oleh petani kecil dalah hal kesejahteraan petani.
b. Mampu memberikan alternatif-alternatif solusi terhadap berbagai permasalahan yang terkait dengan permasalahan petani, kelestararian lahan pertanian.
c. Mengasah kemampuan mahasiswa untuk senantiasa berpikir kritis dalam menyikapi permasalahan pangan sehat dan hidup sehat.
BAB II
TELAAH PUSTAKA
Sistem pertanian terintegrasi
Sistem Pertanian Terintegrasi adalah upaya terobosan dalam mempercepat adopsi teknologi pertanian karena merupakan pengembangan model percontohan dalam percepatan alih teknologi kepada masyarakat perdesaan. Sistem pertanian terintegrasi mempunyai beberapa sasaran : Peningkatan luas tanam, populasi ternak, perikanan dan kualitas hasil, Tersedianya pakan ternak berkualitas sepanjang tahun, Tersedianya pupuk dan pestisida organik serta bio gas, Berkembangnya diversifikasi usaha, lembaga usaha ekonomi dan infrastruktur di perdesaan.
Pertanian Organik
Istilah pertama ialah pertanian alami dimana mengisyaratkan kekuatan alam mampu mengatur pertumbuhan tanaman, sedang campur tangan manusia tidak di samaa sekali. Istilah kedua ialah pertanian organic disini campur tangan manusia lebih intensif untuk memanfaatkan lahan dan berusaha meningkatkan hasil berdasarkan prinsip daur ulang yang dilaksanakan sesuai dengan kondisi setempat. Pertanian organic akan banyak emberikan keutungan ditinjau dari gatra peningkatan kesuburan tanah dan peningkatan produksi tanaman maupun ternak serta dari gatra lingkungan dalam mempertahankan keseimbangan ekosistem. Disamping itu, dari gatra ekonomi akan lebih menghemat devisa Negara untuk mengimpor pupuk, bahan kimiapertanian, serta member banyak
Kesempatan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan petani. Pertanian organic membatasi kehilangan hara, kita dapat melihat pengembalian hara pada petak yang sama tempat tanaman tumbuh dengan daur yang utuh melalui tanah tanaman tanah atau tanah tanaman ternak
N2 batas lahan
|
|
|
|
Kandang ternak,
Pupuk kimia,
Pupuk kandang, kapur
Limbah organic
Endapan atmosfir
sumber : pertanian organik
Dalam pertanian organic pasti tidak terlepas dari pupuk organic. Bahan dasar pupuk organic, baik dalam bentuk kompos maupun pupuk kandang dapat berasal dari limbah pertanian, seperti : jerami dan sekam padi, kulit kacang, ampas tebu, belontong, batang jagung, dan bahan hijauan lainya. Sedang kotoran ternak yang banyak dimanfaatkan adalah kotoran sapi, kerbau, kambing, ayam, itik dan babi. Kemudian bahan yang dapat ditemui diperkotaan ialah tinja, limbah cair sampah kota dan permukiman. Nilai yang terkandung dalam pupuk organic mengandung nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) tetapi juga mengadung mikro esensial lainya. Manfaat dari pupuk organic selain sebagai pembenah tanah, juga membantu dalam mencegah erosi dan retakan tanah. Sehingga penggunaan pupuk organic secara berkesinambungan akan banyak membantudalam membangun kesuburan tanah.
Karakteristik umum yang dimiliki pupuk organic, ialah :
· Kandungan unsur hara rendah dan sangat bervariasi
· Penyediaan hara terjadi secara lambat
· Menyediakan hara dalam jumlah terbatas.
Keuntungan yang diperoleh dan manfaat pupuk organic :
· Mempengaruhi sifat fisik tanah
· Mempengaruhi sifat kimia tanah
· Mempengaruhi sifat biologi tanah
· Mempengaruhi kondisi social
Trik dalam penggunaan pupuk organik, dimana harus menyesuaikan kondisi hara dalam tanah Dan penggunaan dari pupuk organik itu harus benar-benar matang sehingga tidak terjadi kekahatan unsur hara.Konsep pertanian organik terintegrasi dapat dilihat dibagan dibawah ini :
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Sumber : pertanian organik
Bahwa konsep pertanian organik terintegrasi merupakan sistem pertanian yang dapat dilakukan oleh semua lapisan dari petani, dimana petani kecil atau yang sering disebut dengan petani gurem sangat berpotensi dalam penerapan sistem ini. Misalnya pupuk kimia yang selama ini petani beli sejatinya dapat dibuat secara sendiri dimana bahan baku pembuatan pupuk memanfaatkan dari limbah ternak ataupun limbah organik rumah tangga. Bahkan dalam pemberantasan hama juga dapat dibuat oleh petani dimana memanfaatkan dari urine ternak. Dimana teknik pembuatan pestisida organik ini melalui :
Bahan 1. Air cucian beras (leri0 sebanyak 1 liter. 2. Alkohol 10 sendok makan atau dapat diganti dengan 2 butir ragi. 3. Cuka 10 sendok makan. 4. Gula pasir 1kg 5. Perasan umbi gadung 10 sendok makan. 6. Bakteri 10 sendok makan. 7. Daun klekeh, daun sirih, daun kecubung, daun mahoni, daun sirsak masing-masing satu genggam dan ditumbuk halus. Pembuatan 1. Seluruh bahan dicampur dan diaduk menjadi satu dan didiamkan selama 3 hari 2. Bahan siap digunakan dengan cara mencampurkan air sebanyak 10-15 liter untuk 1 gelas 3. Sebelum digunakan tambahkan larutan air tumbukan bawang putih atau cabai. Kegunaan Dapat mengendalikan berbagai hama |
(sumber: lesman.org)
Kendala dipetani kecil dalam penerapan sistem pertanian organik terintegrasi :
Dari hasil penelitian yang kami lakukan di kelompok-kelompok tani di kabupaten boyolali sebagai contoh di kelompok tani makmur di desa klego, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali. Dikelompok ini kami dapat menyimpulkan bahwa kendala yang dialami oleh petani adalah dalam hal pemasaran hasil panen ketika dialihkan ke sebuah sistem pertanian organik terintegrasi. Didaerah desa klego rata-rata petani mempunyaiswah dan adang yang luasnya tidak lebih dari 1 ha. Kondisi di desa mampu ijadikan sebagai gambaran dan acuan sebagai petani-petani kecil lainya yang luas lahanya sebanding dengan petani didesa klego.
Dari hasil observasi dan wawancara dengan anggota kelompok tani makmur bahwa pola fikir dari petani yang perlu dirubah dimana mereka bertani harus mempunyaiprinsip ekonomi. Dimana prinsip dasar ekonomi ialah membeli barang semurah-murahnya dan menjualnya semahal-mahalnya, ketika para petani sudah mempunyai pola fikir seperti itu sudah tidak akan terjadi kendala-kendala dalam penerapan sistem pertanian organik terintegrasi. Hal ini didasarkan perbedaan antara pertanian organik terintegrasi dengan pertanian konvensional yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Pertanian organik terintegrasi | Pertanian konvensional |
|
|
sumber : aliansi petani padi organik boyolali (APPOLI)
Peningkatan Kesejahteraan Petani disini bahwa tidak adanya biaya yang besar dibanding dengan pertanian konvensional yang memakai pupuk kimia dan pestisida sehinga apabila sistem pertanian ini diterapkan secara maksimal akan mampu menekan biaya produksi. Selain itu bahwa sistem pertanian organik terintegrasi sangat ramah lingkungan dan diharapkan semua petani menerapkan sistem pertanian ini.
Keberhasilan pengembangan produk organik :
· pasar dan hasil-hasil pertanian
· teknologi pertanian yang terus menerus berubah
· tersedianya input dan alat pertanian tingkat lokal
· insentif produksi yang menguntungkan petani untuk memproduksi lebih banyak, tidak hanya menguntungkan tuan tanah dan tengkulak
· sarana tranportasi dari desa ke desa
skema dari penyuluh pertanian di Indonesia :
Penelitian pertanian
Kebijakan pertanian kebijakan pertanian Petani Usaha Tani
Penelitian sosial dan psikologis
Implementasi dari gagasan ini:
Hasil penelitian kami bahwa kelemahan yang paling mendasar ialah prinsip petani kita tidak mau repot ataupun tidak mempunyai kemampuan dalah hal produsi pupuk organik. Kami mempunyai gagasan dari permasalahan ini, beberapa pihak yang perlu dilibatkan dalam program ini:
- Organisasi pemuda tingkat desa atau yang disebut Karang Taruna
Karang Taruna adalah organisasi kepemudaan di Indonesia. Karang Taruna merupakan wadah pengembangan generasi muda nonpartisan, yang tumbuh atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat khususnya generasi muda di wilayah Desa / Kelurahan atau komunitas sosial sederajat, yang terutama bergerak dibidang kesejahteraan sosial. Sebagai organisasi sosial kepemudaan Karang Taruna merupakan wadah pembinaan dan pengembangan serta pemberdayaan dalam upaya mengembangkan kegiatan ekonomis produktif dengan pendayagunaan semua potensi yang tersedia dilingkungan baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang telah ada. Sebagai organisasi kepemudaan, Karang Taruna berpedoman pada Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga dimana telah pula diatur tentang struktur penggurus dan masa jabatan dimasing-masing wilayah mulai dari Desa / Kelurahan sampai pada tingkat Nasional. Semua ini wujud dari pada regenerasi organisasi demi kelanjutan organisasi serta pembinaan anggota Karang Taruna baik dimasa sekarang maupun masa yang akan datang. Dalam hal ini karang taruna mampu menjawab permasaahan kaitanya dengan para petani yang kesulitan membuat pupuk organik. Dalam suatu wilayah ada kelompok pengguna pupuk dan disisi lain ada kelompok sebagai produsen pupuk organik beserta segala halyang berkaitan sistem pertanian organik terintegrasi.
- Pemerintah Desa
Kepala Desa adalah pemimpin dari desa di Indonesia. Kepala Desa merupakan pimpinan dari pemerintah desa. Masa jabatan Kepala Desa adalah 6 (enam) tahun, dan dapat diperpanjang lagi untuk satu kali masa jabatan berikutnya. Kepala Desa tidak bertanggung jawab kepada Camat, namun hanya dikoordinasikan saja oleh Camat. Kinerja dari kepala desa bersama BPD (Badan Permusyawaratan Desa). Peran dari pemerintah Desa dalah hal pemberian motivasi, araan kepada petani-petani kecil bahkan jikadiperlukan perlu dikeluarkan Peraturan Desa yang mampu memberikan semangat kepada petani.
- Lembaga Swadaya Masyarakat
Lembaga swadaya masyarakat (disingkat LSM) adalah sebuah organisasi yang didirikan oleh perorangan ataupun sekelompok orang yang secara sukarela yang memberikan pelayanan kepada masyarakat umum tanpa bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari kegiatannya. Peran LSM mampu mendukung produk-produk organik yang dihasilkan oleh para petani dengan mengkampanyekan pangan organik, sehingga seiring pertanian organik berkembang juga diimbangi dengan kebutuhan akan pangan organik.
- Kelompok Koperasi Tingkat Desa
Koperasi terdiri minimal 20 anggota tiap koperasi yang berbadan hukum. Koperasi sangat mampu untuk mensejahterakan anggota, kelompok terdiri dari para petani diman perlu adanya pembagian masing-masing bidang. Misalkan kelompok padi, sayur, palwija, empon-empon dan masih banyak lagi. Masing-masing bidang harus fokus pada produk dari petani kemudian diolah menjadi produk-produk yang mempunyai nilai jual yang tinggi. Koperasi ini dikelola oleh ibu-ibu yang berada pada desa tersebut, sehingga sistem ini saling terintegrasi dan terpadu antara pihak yang satu dengan pihak yang lain. Dimana intinya saling menguatkan dan saling mendukung guna terciptanya kesejahteran di tinkat petani keci atau petani gurem.
BAB III
KESIMPULAN
Sistem Pertanian organik terintegrasi merupakan sebuah sistem pertanian yang cocok diterapkan oleh petani kecil atau petani gurem. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan kerjasama bersama antara petani, pemuda tani, pemerintah, Lembaga Swadya Masyarakat sehingga mampu menjalankan sebuah sistem secara bersama-sama guna meningkatkan kesejahteraan petani dan sebagai wujud pencegahan pencemaran lingkngan baik pencemaran tanah, air ataupun udara. Beberapa kendala yang dialami petani selama ini dapat diantsipasi oleh karya tulis ini. Semoga karya ini bermanfaat bagi kita semua, khusunya bagi para petani kecil yang senantiasa bercocok tanam dengan menggunakan metode yang konvensional yang mampu beralih ke sistem pertanian organik terintegrasi.
REKOMENDASI
Keberhasilan gagasan ini akan terwujud ketika ada dukungan dari pemerintah baik dalam bentuk pelatihan, modal produksi serta regulasi masing-masing tingkat Pemerintah Daerah. Keberhasilan untuk meningkatkan kesejahteraan petani juga akan diiringi oleh kecintaan akan lingkungan hidup, karena akan terciptanya lingkungan yang sehat, asri, alami, yang akan mendorong pada kedalam pertanian hijau.
DAFTAR PUSTAKA
[Anonim].2012.http://lestarimandiri.org/id/pestisida-organik/pembuatan-pestisida-organik.html
A.W, Van den Bon, H.S, Hawkins.1999.Penyuluh Pertanian.
Coen Reites, Bertus havercort.1999. Pertanian masa depan pengantar untuk peranian dengan input luar rendah.jakarta:kanisius
Harjono, joan.1990.Tanah, Pekerjaan dan Nafkah d pedesaan di jawa barat.jogjakarta:gajah Mada University Press
Sutanto, Rachman.2002.Penerapan pertanian organik pemasyarakatan dan pengembangan. Jakarta:kanisius
Lampian-lampiran
Bagan Pelaksanaan sistem bisnis berbasis desa
1 komentar:
ok bagus
Posting Komentar