Mau Kuliah gak punya Biaya, STOP Jangan Galau!!!
Shobat saya
ingin berbagi cerita tentang perjalanan hidup serta kuliah saya, hingga
akhirnya saat ini saya sudah hampir selesai merampungkan Skripsi saya.
Perkenalkan nama saya Rani Pajrin, meski terkesan namanya seperti cewek, saya
adalah seorang Cowok tulen lho yang dilahirkan di Kota Susu, yha kota Boyolali.
Dua puluh dua tahun lalu saya di lahirkan di dunia ini dari keluaraga Buruh
tani dan pekerja srabutan. Bapak saya namanya Lasimin serta Ibu Saya namanya
Watini. Mereka adalah sosok luar biasa yang
membuat saya termotivasi untuk bisa menjadi orang hebat. Sejak kecil
saya sudah dididik menjadi anak yang mandiri, sejak SD saya sudah diberikan
tanggung jawab untuk bisa bekerja. Sehabis Pulang sekolah saya selalu “Angon”
(menggembala) Kambing dan “Ngarit” (mencari rumput). Tidak peduli hujan atau
panas tanggung jawab itu harus ku lakukan. Suatu saat ketika hujan begitu
derasnya saya masih di hutan sendirian, kebetulan rekan seperjuangan saya tidak
bisa “Angon”. Saat itu saya benar-benar bingung kalau bahasa anak sekarang
“Galau” melihat kambing saya belum
kenyang “wareg” tapi hujan sudah cukup
deras, saya mencoba mengajak kambing itu pulang tapi apadaya kambing-kambing
masih lahap makan rumput yang mulai basah. Perasaan takut, sedih, berkecamuk
disitu, perasaan-perasaan inilah yang membuat saya termotivasi untuk menjadi
orang sukses. Apalagi sejak SD saya sering mendapatkan rangking 1, yah bisa
dibilang saya anak yang cukup pandai “kata guru saya”, hehe. Saya bisa
mengikuti pelajaran dengan baik karena terinspirasi dari melihat buku bahasa
indonesia yang gambarnya anak kecil sedang menggembala kerbau sambil baca buku.
Hal itu pula yang kulakukan jadi saat menggembala kambing saya sempatkan bawa
catatan kecil, ya saat senggang
kusempatkan baca dan kupahami. Yha lama kelamaan saya jadi hafal dan
ngerti pelajaran sekolah. Maklum saya tidak mau menjadi sepeti “punguk
merindukan bulan”, saya pengen jadi orang pinter ya saya harus belajar dengan
giat, hehe.
Lanjut
cerita saat SMP (sekolah menengah pertama), meskipun sebenarnya masih banyak
cerita saat SD yang menarik, lucu, menjadi pahlawan menyedihkan seperti di
musuhi teman, tapi tunggu Bukunya judulnya “Rani Si Anak Kambing”, ngimpi.com. Tapi gak papa semua berawal dari
mimpi, yha untuk meraih mimpi disertai usaha dan doa tentunya. Kembali ke SMP,
tahun 2002 saya lulus dengan nilai tertinggi, saya diberikan kesempatan pertama
kali berpidato di depan banyak orang, Hem mulai saat itulah saya yakin saya
kelak pasti bisa menjadi pemimpin yang besar, yha maklum angan-angan anak SD
yang masih ingusan. Saya diterima di SMP
yang begitu hebat yang mencetak generasi Hebat, salah satunya saya, amin. Pede
Bolehkan asal gak kepedean aja, hehe. Nah dimasa-masa SMP inilah saya sudah
mulai merasakan keadaan ekonomi keluarga yang tak menentu, yha setidaknya harus
naik bus untuk sampai sekolahan. Kadang hanya bisa gigit jari saat teman-teman
pergi kekantin, tapi waktu istirahat sering kuhabiskan ke perpustakaan ya
setidaknya bisa dapat wawasan di luar mata pelajaran pikirku waktu itu, hehe.
Saya lebih suka melihat gambar-gambar penemuan dari ilmuan, robot, mesin kapal,
pesawat, jet dan sebagainya. Soal akademik saya tergolong anak yang lumayan
karena masuk dalam lima besar di kelas bahkan jadi juara kelaspun pernah,
selain itu terpilih paralel 3 Se-SMP, waktu kelas 1, dan detik-detik itu masih
kuingat saat upacara bendera saya di panggil kedepan karena menjadi siswa yang
berprestasi. Suka, bahagiapun kurasakan saat itu hem bahkan masih
terngiang-ngiang di fikiranku hingga saat ini.
Sebenernya
Tips dari saya sih gampang, jangan pacaran dulu yha kalau masih SMP, hehe soale
beberapa hasil research kurang baik. Yha masih labil, sedikit-dikit difikirin,
terus kalau marahan ganggu konsentrasi belajar yha kalau saya boleh saran
jangan dulu deh, yha riilnya sering bengong, ckckckck. Tapi jangan khawatir
kalau memang suka, ngefans, simpatik sama lawan jenis boleh-boleh juga kok,
justru malah perlu lho buat semangat belajar. Hehe...soale aku juga
gitu...curhat ne ceritanya...Yang penting masih dalam tahap kewajaran. Oya
ngomong-ngomong soal nama ne mentang-mentang nama saya seperti cewek pada
umumnya saya sering di panggil MBAK RANI, dari kelas 1 sampai kelas 3 pasti ada
guru yang panggil dengan kata Mbak, yha saya hanya bisa mesam-mesem, guya-guyu
menahan malu, hehe...yha justru itu saya lebih cepat dikenal sama guru-guru yha
imbasnya saya mau tidak mau harus menguasai pelajaran, soale kalau ndak tahu
yha malu. Ne Jurus bisa “pinter” malu kalau tidak tahu, hehe...Oke langsung endingnya saat itu tahun2005 saya
dinyatakan lulus dengan nilai yang pas-pasan, ya padahal ngerjainya sudah
serius dan maksimal, tapi gak papa nilai bukan segala-galanya kok so bagi yang
nilainya pas-pasan jangan berkecil hati, toh kata orang pinter hanya 20 % IQ
mendukung kesuksesan kok.
Kebiasaan
membaca buku tentang teknologi hingga mempengaruhi saya untuk riil belajar,
hingga saat itu kuputuskan belajar di sekolah kejuruan. Waktu itu saya memilih
Jurusan Teknik Mekanik Industri, selain ingin memperdalam soal pengetahuan
tentang teknologi sebenarnya saat itu saya berfikir setelah lulus dari SMK
langsung kerja, pikirku waktu itu. Ya maklum Kuliah mana ada biaya, dan gak pernah
ada diangan-angan seblumnya. Saat
menimba ilmu di SMK saya di ajarkan bagaimana menjadi siswa yang
mempunyai jiwa disiplin, bertanggung jawab, pekerja keras, bahkan slogan yang
masih saya lakukan adalah “SEDIKIT BICARA BANYAK KERJA”. Slogan ini cukup ampuh
untuk menjadikan kita pekerja keras dan pantang menyerah.
Masa-masa
SMK secara akademik sayapun cukup baik, meski diawal-awal harus butuh adaptasi.
Setelah kusimpulkan sendiri ternyata saya tipikal orang VINI,VIDI,VICI yaitu
datang, melihat, menang. Waktu kelas satu masih biasa, kelas dua lumayan, kelas
tiga exelent ya kembali peringkat satu kembali kusabet. Senang, gembira
mendapatkan prestasi akademik di kelas. Tapi teman sekali lagi kesuksesan
akademik bukanlah segala-galanya. Meski Sudah menjadi siswa tingkat atas
kewajibanku “Angon” dan “Ngaritpun” masih melekat didalam dada. Bahkan dirumah
saya lebih banyak berteman dengan petani-petani yang kegiatanya di sawah, ya
hal ini membuat diriku terinspirasi unutk maju, sekali lagi menjadi MAJU.
Tahun
2008 saya sudah lulus dari SMK Teknik Mesin, alhamdullilah kali ini nilai Ujian
Nasionalku Sangat memuaskan karena rata-rata 8,xx. Belum mendapatkan Ijazah saya sudah harus ke
jakarta, waktu itu say dibujuk saudaraku untuk di kuliahkan, tapi kondisi itu
berbalik 180 derajat bisnis kakaku sedang down, hal itu berimbas pada pola
fikirku juga down. Tapi ada sebuah kesempatan aku daftarin di sekolah ikatan
dinas, yha ternyata aku gelombang ke dua alhasil quotanya tinggal sedikit,
akhirnya saya tidak di terima di kampus tersebut. Padahal perjuanganyapun sudah
cukup besar, dari pindah penduduk, perjalanan dari Boyolali ke jakarta naik
motor, perjalanan mengelilingi semprawutnya jalanan ibukota ya semua itu
kulakukan semua.
Kesempatan
pertama saya dinyatakan gagal, pikirku pasti ada kesempatan kedua, kalau kuliah
gagal tahun depan bisa coba lagi atau cari tempat kuliah yang ada kelas
karyawanya. Waktu itu kuputuskan untuk Kerja dulu, yha daftar disana-sini
ternyata hanya satu yang di panggil itupun jadi SALES tentang produk
elektronik. Sudah ikut pelatihan menjadi “konsultan” yang baik bahkan sampai
lulus, tapi di pertemuan terakhir ada persyaratan IJAZAH harus di gunakan
sebagai jaminan, akupun gak mau dan
akhirnya kurang beruntung lagi. Pernah ditawari kerabat untuk kerja di salah
satu perusahaan daerah penyedia jasa layanan transportasi , yha katanya hari
gini gak ada yang gratis. Akhirnya aku terpaksa membayar sejumlah uang agar
cepat mendapatkan pekerjaan. Alih-alih dapat pekerjaan justru uang malah raib entah
kemana. VINI, VIDI, VICI sontak hilang termakan kejamnya di ibukota negara.
Saya seorang lulusan terbaik satu kelas hanya menjadi gelandangan yang tak
punya arahan dan tujuan hidup. Saudara yang saya gadang-gadang menjadi tumpuan
justru berbalik menjadi benalu di hati. Kuliah melayang, kerjaan tak ada,
uangpun raib.
Oya
shobat, sedikit cerita aku di jakarta tinggal di kawasan terminal terbesar di
jakarta, kehidupan yang sangat keras
yang pernah ku alami. Aku kenal banyak orang dari pedagang asongan, pengamen,
pengemis, preman, aparat yha banyak pokoknya. Tak bisa dibayangin penampilanku
kayak apa waktu itu, celana compang-camping, rambut acak-acakan, yah kalau
shobat pernah lihat aku sebelumnya pasti gak akan ngenalin. Jangan tanya
kehidupanku kayak apa, shobat sekalian pasti bisa menilai sendiri kehidupan
anak jalanan, benar-benar masa lalu yang kelam, bahkan sangat kelam. Bahkan
sangat jauh berbeda dengan kondisiku sebelumnya, kata temanku ibukota lebih
kejam dari pada ibu tiri. Suatu ketika saya pernah berjalan mengelilingi
jalanan ibukota dengan berjalan kaki, ternyata banyak hal di sana saat malam
hari dan hal itu membuat ku berfikir dan diingatkan kembali bahwa tujuan saya
sejatinya adalah Kuliah. Tersontak seketika Air matapun menetes disetiap langkahku.
Beberapa
selang hari akhirnya aku dipanggil untuk bekerja disalah satu perusahaan
retail, saya bekerja dengan penuh motivasi untuk mengumpulkan rupiah ya supaya
bisa buat modal kuliah. Tepatnya dibulan ke enam saya memutuskan resent dari
pekerjaan untuk pulang ke kampung halaman untuk melanjutkan keinginan kuliah.
Saya mencoba keberuntungan mendaftar di kampus negeri, saat mengerjakan soalpun
saya sudah yakin tidak lolos karena semua ilmu yang kupelajari sudah hilang
entah dimana larinya. Ujian hidup kembali melanda, Modal kuliah tinggal sedikit
akhirnya kuputuskan untuk mendaftar di salah satu kampus swasta yaitu
Universitas Slamet Riyadi Surakarta. Kampus inilah akhirnya perjalanan
pendidikanku berlabuh. Di sinilah saya di gembleng menjadi aktivis mahasiswa
yang tahan banting. Selain kuliah saya aktif di berbagai kegiatan organisasi
kampus seperti Resimen Mahasiswa, Majelis Perwakilan Mahasiswa, Unit Kegiatan
Mahasiswa Wirausaha semua berperan penting dalam menjadikan saya bisa bertahan
sampai sekarang.
Banyak biaya
kuliah yang harus ku bayarkan dari SPP, SKS serta Biaya Praktek di lapangan.
Saya punya rumus untuk menghadapi ujian ini adalah 2n yaitu Niat dan Nekat.
Saya menafsirkan bahwa suatu niat apabila tanpa kenekatan pastilah hanya
sebatas niat, hal ini yang kupakai untuk ngejalaninya. Waktu itu saya
benar-benar terdesak oleh biaya kuliah tanpa terasa Beasiswa yang saya
daftarkan akhirnyapun cair disaat waktu yang tepat. Bahkan hampir 3 tahun lebih
saya mendapatkan beasiswa dari DIKTI, DIKNAS Jateng, serta KOPERTIS Wilayah VI.
Beasiswa ini terdiri dari beasiswa bantuan belajar sampai beasiswa prestasi.
Selain beasiswa saya juga aktif dalam program kreatifitas mahasiswa hingga
didanai oleh DIKTI, bahkan bisa untuk membayar biaya hidup. Karena program ini
adalah program usaha sehingga apabila menmdapatkan laba ya kupakai untuk biaya
hidup, Hehe... Hal inilah yang kutekuni hingga saat ini masih menyandang
sebagai mahasiswa. Yang jelas manfaatkanlah kkesempatan-kesempatan tersebut,
kalau memang rejeki gak akan kemana.
Di akhir
masa perkuliahan, saya mencoba beasiswa dari CIMB Niaga dan Kemendiknas dalam program Beasiswa Unggulan Industri Kreatif, saya
tak berfikir bahwa saya akan lolos, waktu itu saya hanya berusaha semaksimal mungkin
mengisi serta mengirimkan proposal bisnis. Tak kusangka dan tak kuduga ternyata
saya juga lolos pada beasiswa ini. Alhamdullilah berkat usaha dan doa semua
berjalan dengan sangat luar biasa. Bisa dikatakan selama kuliah saya hidup dari
beasiswa, beasiswa dan beasiswa, hehe. Yha gak papa karena memang tanpa
beasiswa mungkin saya tidak bisa merasakan yang namanya kuliah, So buat
shobat-shobat yang gak punya biaya pengen kuliah, lakuin dengan rumus saya 2n,
yaitu NIAT dan NEKAT. Ya seperti pepatah Banyak jalan menuju roma, Jika ada
kemauan pasti ada jalan. Ingat deh “Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum
jika kaum itu tidak mau mengubahnya”. So yang bisa merubah nasib kita ya
tinggal usaha dan doa kita, so semangat!!!
29 komentar:
bro thanks atas ceritanya saya jadi termotivasi,, mgkin ada kesamaan dlm diri kita sama2 pernah dipanggil mbak pdhal qt cowok,,,
.cerita sobat mmbuat keinginan saya semakin kuat,, mksh
Usaha dan do'a adalah modal utama :)
Thanks artikelnya...
http://Pengen-Kuliah.blogspot.com
maksih brooo. .
Ceritanya bikin saya buat 2n juga heheh
malsih sobbb motivasi bangett buat sayaaa, ,
Ceritanya menarik, memotivasi saya, makasih :D
terima kasih teman-teman, sekarang alhamdullilah bisa ngrasain juga kuliah S2,,☺
ceritanya menarik saya sampai mengeluarkan air mata... sama-sama terlahir dari keluarga buruh.....
2n niat dan nekat okee !!!!
Saya jd tambah semangat stelah baca artikel ini.... saat ini sy sedang merantau di jkt dan 75% sama spti yg dlu ms rskan hidup di jkt, saat ini sy jg sdg bekerja di dunia retail... pas banget... dan sy jg lg nabung nih buat biaya kuliahku nanti, yaaah semoga saja sy bisa nyusul mbak rani ... teguh mas rani mksudnya heheh amiiiiiinnnnnn..... slam 2n niat & nekat siaaaaaappppppp....
sampai sekarang saya belum bisa 2n ... masih lulusan SMA . umur sudah 26 ... apalagi reg awal sudah mahal... :(
Cerita yang Inspiratif sekali, semoga saya juga bisa meniru semangatnya (berjuang untuk kuliah) karena saya juga sedang dalam posisi "belum bisa kuliah karena alasan dana" :)
2n! SIAP 😃😃😃😃😃😃😃
#inspiratif
Sama mas 😊 dan saya lg nglamar2 kerja nihh, untuk biaya kuliah 🏫 yntuk awal emang berapa ya???
thnks broo..
mengispirasi bgd.
"tak ada yang tak mungkin jika Allah mnhndaki"
ypt kita ttp usaha dan berdoa
2N always on my mind, mas Rani. terima kasih motivasinya!
mantep tenan ceritane, aku yo podo tukang ngarit'e. wes pokoke saiki kudu 2N. hehe. Bismillah
Infoin dong solusi kuliah ga ada biaya, sayang dah semester 7 mandek ga ada biaya...trims
Infoin dong solusi kuliah ga ada biaya, sayang dah semester 7 mandek ga ada biaya...trims
Bgs motivasinya
Bgs motivasinya
thnk banget untuk artikelnya sumpah deh benar banget niat tanpa nekat g bakalan bisa eits juga DOA
Semangat semuanya, alhamdullilah sudah bisa menyelesaikan S2. Saat ini sedang mempersiapkan S3 bermodalkan niat dan nekad
saya gak pinter2 amat sih
gimana?
matursuwun mas rani, sy jd termotivasi.. sy jg perantauan di jkt lg ngumpulin uang buat kuliah.. sampe netes ini air mata saking pengen kuliahnya.. 2N always
Masyaallah, ceritamu waktu SD mengingatkanku saat kita (santo, topik, budi dan aku) dengan sengaja menjahili mu dengan melemparkan angkrang ke tubuhmu dan kita berkelahi, hihih.. masa silam itu sunnguh memilukan.
perjuangan anak angon memang luarbiasa, sayangnya saya tidak bisa mengikuti jejakmu sampai s3, masih mentok s1.
kak saya ju7ga pengen dapat beasiswa kaya kaka cara nya gimana ?
sangat termotivasi banget setelah baca blog ini, thanks!!
Hidup ini terus berjalan, tahun 2019 ini saya dinyatakan lolos sebagai dosen PNS disalah satu PTN di Jawa Tengah.....Tidak ada usaha yang menghianati hasil...semangat pagi.
Posting Komentar