Pages

Kamis, 16 Mei 2013

Gak Pengen Gemuk, Lakukan gaya hidup ini.



Gemuk adalah kondisi berat badan kita yang tidak ideal pada manusia pada umumnya. Misalnya cara termudah untuk mengetahui kondisi tersebut adalah tinggi badan dikurangi 110, sehingga disitu ketemu berat badan ideal. Sebagai contoh  tinggi badan A ialah 170 cm, berat badan 80 kg, berat badan ideal adalah 170 cm-110 = 60 Kg. Maka si A bisa dikatakan kelebihan berat badan 20 Kg. Ini hanya sebagai acuan untuk mempermudahkan dalam proses identifikasi awal.
Nah, berbicara soal gemuk kenapa sih kita gak boleh gemuk. Ada beberapa hal kenapa kita dianjurkan untuk menjadi orang yang tidak gemuk/ ideal. Pertama adalah banyak lemak yang tertimbun didalam tubuh, padahal apabila terlalu banyak lemak berpotensi besar untuk terserang berbagai penyakit. Selain itu gak nyaman juga kalau untuk melakukan aktifitas ataupun kegiatan yang membutuhkan gerakan yang gesit dan energik. Maka dari itu banyak sekali kaum muda yang mengidamkan-idamkan tubuh yang ideal.
Untuk mencegah agar badan tidak gemuk tentu saja ada beberapa hal yang harus kita lakukan. Yang pertama, lakukan pola makan yang sehat, dimana mengkonsumsi makanan harus teratur baik dari segi waktu dan segi nutrisinya, usahakan hindari makanan yang berlemak jenuh misalkan gorengan, junk food. Selain makanan tersebut perlu dihindari makanan yang banyak mengandung pengawet karena dampaknya akan mengendap didalam tubuh serta berpotensi menimbulkan penyakit. Makanan organik lebih baik untuk tubuh karena tidak mengandung pestisida kimia sehingga zat-zat yang didalam tanaman dapat dimaksimalkan oleh tubuh.  Kedua, lakukan gaya hidup yang sehat yaitu tidur cukup, tidur cukup seperti ini mampu mengurangi resiko terkena penyakit. Untuk olahraga yang teratur dapat membakar lemak, sehingga penumpukan lemak tidak terjadi didalam tubuh.

Sabtu, 26 Januari 2013

Hak Konsumen lebih"terlindungi" dengan terbentuknya BPSK.


Proses penyelesaian sengketa konsumen yang melalui  non-peradilan bisa dilakukan melalui Alternatif Resolusi Masalah (ARM), dimana dapat dilakukan di BPSK (Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen), LPKSM (Lembaga Penyelesaian Sengketa Konsumen Swadaya Masyarakat),  Direktorat Perlindungan Konsumen atau lokasi-lokasi lain baik untuk kedua belah pihak yang telah disetujui.
Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) adalah sebuah lembaga non struktural yang bertugas untuk menyelesaikan sengketa konsumen antar konsumen dengan pelaku usaha. BPSK sebagai konsekuensi yuridis dari adanya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen memiliki fungsi sebagai institusi yang menyelesaikan permasalahan konsumen diluar pengadilan secara murah, cepat dan sederhana.  
 Setiap sengketa konsumen sebelum disidangkan di pengadilan harus melalui Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen. Dengan terbentuknya Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen di Kota Surakarta membawa angin segar didalam perlindungan konsumen terkait pemenuhan hak-hak konsumen. Sehingga melalui Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen, konsumen lebih mudah untuk mendapatkan perlindungan hukum tanpa melalui jalur pengadilan. Hal ini dikarenakan putusan dari BPSK ini bersifat final dan mengikat bagi para pihak.



Senin, 24 Desember 2012

Mau Kuliah gak punya Biaya, STOP Jangan Galau!!!


Mau Kuliah gak punya Biaya, STOP Jangan Galau!!!
Shobat saya ingin berbagi cerita tentang perjalanan hidup serta kuliah saya, hingga akhirnya saat ini saya sudah hampir selesai merampungkan Skripsi saya. Perkenalkan nama saya Rani Pajrin, meski terkesan namanya seperti cewek, saya adalah seorang Cowok tulen lho yang dilahirkan di Kota Susu, yha kota Boyolali. Dua puluh dua tahun lalu saya di lahirkan di dunia ini dari keluaraga Buruh tani dan pekerja srabutan. Bapak saya namanya Lasimin serta Ibu Saya namanya Watini. Mereka adalah sosok luar biasa yang  membuat saya termotivasi untuk bisa menjadi orang hebat. Sejak kecil saya sudah dididik menjadi anak yang mandiri, sejak SD saya sudah diberikan tanggung jawab untuk bisa bekerja. Sehabis Pulang sekolah saya selalu “Angon” (menggembala) Kambing dan “Ngarit” (mencari rumput). Tidak peduli hujan atau panas tanggung jawab itu harus ku lakukan. Suatu saat ketika hujan begitu derasnya saya masih di hutan sendirian, kebetulan rekan seperjuangan saya tidak bisa “Angon”. Saat itu saya benar-benar bingung kalau bahasa anak sekarang “Galau”  melihat kambing saya belum kenyang “wareg”  tapi hujan sudah cukup deras, saya mencoba mengajak kambing itu pulang tapi apadaya kambing-kambing masih lahap makan rumput yang mulai basah. Perasaan takut, sedih, berkecamuk disitu, perasaan-perasaan inilah yang membuat saya termotivasi untuk menjadi orang sukses. Apalagi sejak SD saya sering mendapatkan rangking 1, yah bisa dibilang saya anak yang cukup pandai “kata guru saya”, hehe. Saya bisa mengikuti pelajaran dengan baik karena terinspirasi dari melihat buku bahasa indonesia yang gambarnya anak kecil sedang menggembala kerbau sambil baca buku. Hal itu pula yang kulakukan jadi saat menggembala kambing saya sempatkan bawa catatan kecil, ya saat senggang  kusempatkan baca dan kupahami. Yha lama kelamaan saya jadi hafal dan ngerti pelajaran sekolah. Maklum saya tidak mau menjadi sepeti “punguk merindukan bulan”, saya pengen jadi orang pinter ya saya harus belajar dengan giat, hehe.
            Lanjut cerita saat SMP (sekolah menengah pertama), meskipun sebenarnya masih banyak cerita saat SD yang menarik, lucu, menjadi pahlawan menyedihkan seperti di musuhi teman, tapi tunggu Bukunya judulnya “Rani Si Anak Kambing”, ngimpi.com. Tapi gak papa semua berawal dari mimpi, yha untuk meraih mimpi disertai usaha dan doa tentunya. Kembali ke SMP, tahun 2002 saya lulus dengan nilai tertinggi, saya diberikan kesempatan pertama kali berpidato di depan banyak orang, Hem mulai saat itulah saya yakin saya kelak pasti bisa menjadi pemimpin yang besar, yha maklum angan-angan anak SD yang masih ingusan.  Saya diterima di SMP yang begitu hebat yang mencetak generasi Hebat, salah satunya saya, amin. Pede Bolehkan asal gak kepedean aja, hehe. Nah dimasa-masa SMP inilah saya sudah mulai merasakan keadaan ekonomi keluarga yang tak menentu, yha setidaknya harus naik bus untuk sampai sekolahan. Kadang hanya bisa gigit jari saat teman-teman pergi kekantin, tapi waktu istirahat sering kuhabiskan ke perpustakaan ya setidaknya bisa dapat wawasan di luar mata pelajaran pikirku waktu itu, hehe. Saya lebih suka melihat gambar-gambar penemuan dari ilmuan, robot, mesin kapal, pesawat, jet dan sebagainya. Soal akademik saya tergolong anak yang lumayan karena masuk dalam lima besar di kelas bahkan jadi juara kelaspun pernah, selain  itu terpilih paralel 3 Se-SMP,  waktu kelas 1, dan detik-detik itu masih kuingat saat upacara bendera saya di panggil kedepan karena menjadi siswa yang berprestasi. Suka, bahagiapun kurasakan saat itu hem bahkan masih terngiang-ngiang di fikiranku hingga saat ini.
            Sebenernya Tips dari saya sih gampang, jangan pacaran dulu yha kalau masih SMP, hehe soale beberapa hasil research kurang baik. Yha masih labil, sedikit-dikit difikirin, terus kalau marahan ganggu konsentrasi belajar yha kalau saya boleh saran jangan dulu deh, yha riilnya sering bengong, ckckckck. Tapi jangan khawatir kalau memang suka, ngefans, simpatik sama lawan jenis boleh-boleh juga kok, justru malah perlu lho buat semangat belajar. Hehe...soale aku juga gitu...curhat ne ceritanya...Yang penting masih dalam tahap kewajaran. Oya ngomong-ngomong soal nama ne mentang-mentang nama saya seperti cewek pada umumnya saya sering di panggil MBAK RANI, dari kelas 1 sampai kelas 3 pasti ada guru yang panggil dengan kata Mbak, yha saya hanya bisa mesam-mesem, guya-guyu menahan malu, hehe...yha justru itu saya lebih cepat dikenal sama guru-guru yha imbasnya saya mau tidak mau harus menguasai pelajaran, soale kalau ndak tahu yha malu. Ne Jurus bisa “pinter” malu kalau tidak tahu, hehe...Oke langsung endingnya saat itu tahun2005 saya dinyatakan lulus dengan nilai yang pas-pasan, ya padahal ngerjainya sudah serius dan maksimal, tapi gak papa nilai bukan segala-galanya kok so bagi yang nilainya pas-pasan jangan berkecil hati, toh kata orang pinter hanya 20 % IQ mendukung kesuksesan kok.
            Kebiasaan membaca buku tentang teknologi hingga mempengaruhi saya untuk riil belajar, hingga saat itu kuputuskan belajar di sekolah kejuruan. Waktu itu saya memilih Jurusan Teknik Mekanik Industri, selain ingin memperdalam soal pengetahuan tentang teknologi sebenarnya saat itu saya berfikir setelah lulus dari SMK langsung kerja, pikirku waktu itu. Ya maklum Kuliah mana ada biaya, dan gak pernah ada diangan-angan seblumnya. Saat  menimba ilmu di SMK saya di ajarkan bagaimana menjadi siswa yang mempunyai jiwa disiplin, bertanggung jawab, pekerja keras, bahkan slogan yang masih saya lakukan adalah “SEDIKIT BICARA BANYAK KERJA”. Slogan ini cukup ampuh untuk menjadikan kita pekerja keras dan pantang menyerah.
            Masa-masa SMK secara akademik sayapun cukup baik, meski diawal-awal harus butuh adaptasi. Setelah kusimpulkan sendiri ternyata saya tipikal orang VINI,VIDI,VICI yaitu datang, melihat, menang. Waktu kelas satu masih biasa, kelas dua lumayan, kelas tiga exelent ya kembali peringkat satu kembali kusabet. Senang, gembira mendapatkan prestasi akademik di kelas. Tapi teman sekali lagi kesuksesan akademik bukanlah segala-galanya. Meski Sudah menjadi siswa tingkat atas kewajibanku “Angon” dan “Ngaritpun” masih melekat didalam dada. Bahkan dirumah saya lebih banyak berteman dengan petani-petani yang kegiatanya di sawah, ya hal ini membuat diriku terinspirasi unutk maju, sekali lagi menjadi MAJU.
            Tahun 2008 saya sudah lulus dari SMK Teknik Mesin, alhamdullilah kali ini nilai Ujian Nasionalku Sangat memuaskan karena rata-rata 8,xx.  Belum mendapatkan Ijazah saya sudah harus ke jakarta, waktu itu say dibujuk saudaraku untuk di kuliahkan, tapi kondisi itu berbalik 180 derajat bisnis kakaku sedang down, hal itu berimbas pada pola fikirku juga down. Tapi ada sebuah kesempatan aku daftarin di sekolah ikatan dinas, yha ternyata aku gelombang ke dua alhasil quotanya tinggal sedikit, akhirnya saya tidak di terima di kampus tersebut. Padahal perjuanganyapun sudah cukup besar, dari pindah penduduk, perjalanan dari Boyolali ke jakarta naik motor, perjalanan mengelilingi semprawutnya jalanan ibukota ya semua itu kulakukan semua.
            Kesempatan pertama saya dinyatakan gagal, pikirku pasti ada kesempatan kedua, kalau kuliah gagal tahun depan bisa coba lagi atau cari tempat kuliah yang ada kelas karyawanya. Waktu itu kuputuskan untuk Kerja dulu, yha daftar disana-sini ternyata hanya satu yang di panggil itupun jadi SALES tentang produk elektronik. Sudah ikut pelatihan menjadi “konsultan” yang baik bahkan sampai lulus, tapi di pertemuan terakhir ada persyaratan IJAZAH harus di gunakan sebagai jaminan, akupun gak mau  dan akhirnya kurang beruntung lagi. Pernah ditawari kerabat untuk kerja di salah satu perusahaan daerah penyedia jasa layanan transportasi , yha katanya hari gini gak ada yang gratis. Akhirnya aku terpaksa membayar sejumlah uang agar cepat mendapatkan pekerjaan. Alih-alih dapat pekerjaan justru uang malah raib entah kemana. VINI, VIDI, VICI sontak hilang termakan kejamnya di ibukota negara. Saya seorang lulusan terbaik satu kelas hanya menjadi gelandangan yang tak punya arahan dan tujuan hidup. Saudara yang saya gadang-gadang menjadi tumpuan justru berbalik menjadi benalu di hati. Kuliah melayang, kerjaan tak ada, uangpun raib.
            Oya shobat, sedikit cerita aku di jakarta tinggal di kawasan terminal terbesar di jakarta, kehidupan  yang sangat keras yang pernah ku alami. Aku kenal banyak orang dari pedagang asongan, pengamen, pengemis, preman, aparat yha banyak pokoknya. Tak bisa dibayangin penampilanku kayak apa waktu itu, celana compang-camping, rambut acak-acakan, yah kalau shobat pernah lihat aku sebelumnya pasti gak akan ngenalin. Jangan tanya kehidupanku kayak apa, shobat sekalian pasti bisa menilai sendiri kehidupan anak jalanan, benar-benar masa lalu yang kelam, bahkan sangat kelam. Bahkan sangat jauh berbeda dengan kondisiku sebelumnya, kata temanku ibukota lebih kejam dari pada ibu tiri. Suatu ketika saya pernah berjalan mengelilingi jalanan ibukota dengan berjalan kaki, ternyata banyak hal di sana saat malam hari dan hal itu membuat ku berfikir dan diingatkan kembali bahwa tujuan saya sejatinya adalah Kuliah. Tersontak seketika Air matapun menetes disetiap langkahku.
            Beberapa selang hari akhirnya aku dipanggil untuk bekerja disalah satu perusahaan retail, saya bekerja dengan penuh motivasi untuk mengumpulkan rupiah ya supaya bisa buat modal kuliah. Tepatnya dibulan ke enam saya memutuskan resent dari pekerjaan untuk pulang ke kampung halaman untuk melanjutkan keinginan kuliah. Saya mencoba keberuntungan mendaftar di kampus negeri, saat mengerjakan soalpun saya sudah yakin tidak lolos karena semua ilmu yang kupelajari sudah hilang entah dimana larinya. Ujian hidup kembali melanda, Modal kuliah tinggal sedikit akhirnya kuputuskan untuk mendaftar di salah satu kampus swasta yaitu Universitas Slamet Riyadi Surakarta. Kampus inilah akhirnya perjalanan pendidikanku berlabuh. Di sinilah saya di gembleng menjadi aktivis mahasiswa yang tahan banting. Selain kuliah saya aktif di berbagai kegiatan organisasi kampus seperti Resimen Mahasiswa, Majelis Perwakilan Mahasiswa, Unit Kegiatan Mahasiswa Wirausaha semua berperan penting dalam menjadikan saya bisa bertahan sampai sekarang.
Banyak biaya kuliah yang harus ku bayarkan dari SPP, SKS serta Biaya Praktek di lapangan. Saya punya rumus untuk menghadapi ujian ini adalah 2n yaitu Niat dan Nekat. Saya menafsirkan bahwa suatu niat apabila tanpa kenekatan pastilah hanya sebatas niat, hal ini yang kupakai untuk ngejalaninya. Waktu itu saya benar-benar terdesak oleh biaya kuliah tanpa terasa Beasiswa yang saya daftarkan akhirnyapun cair disaat waktu yang tepat. Bahkan hampir 3 tahun lebih saya mendapatkan beasiswa dari DIKTI, DIKNAS Jateng, serta KOPERTIS Wilayah VI. Beasiswa ini terdiri dari beasiswa bantuan belajar sampai beasiswa prestasi. Selain beasiswa saya juga aktif dalam program kreatifitas mahasiswa hingga didanai oleh DIKTI, bahkan bisa untuk membayar biaya hidup. Karena program ini adalah program usaha sehingga apabila menmdapatkan laba ya kupakai untuk biaya hidup, Hehe... Hal inilah yang kutekuni hingga saat ini masih menyandang sebagai mahasiswa. Yang jelas manfaatkanlah kkesempatan-kesempatan tersebut, kalau memang rejeki gak akan kemana.
Di akhir masa perkuliahan, saya mencoba beasiswa dari CIMB Niaga dan Kemendiknas dalam program Beasiswa Unggulan Industri Kreatif, saya tak berfikir bahwa saya akan lolos, waktu itu saya hanya berusaha semaksimal mungkin mengisi serta mengirimkan proposal bisnis. Tak kusangka dan tak kuduga ternyata saya juga lolos pada beasiswa ini. Alhamdullilah berkat usaha dan doa semua berjalan dengan sangat luar biasa. Bisa dikatakan selama kuliah saya hidup dari beasiswa, beasiswa dan beasiswa, hehe. Yha gak papa karena memang tanpa beasiswa mungkin saya tidak bisa merasakan yang namanya kuliah, So buat shobat-shobat yang gak punya biaya pengen kuliah, lakuin dengan rumus saya 2n, yaitu NIAT dan NEKAT. Ya seperti pepatah Banyak jalan menuju roma, Jika ada kemauan pasti ada jalan. Ingat deh “Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum jika kaum itu tidak mau mengubahnya”. So yang bisa merubah nasib kita ya tinggal usaha dan doa kita, so semangat!!!

Selasa, 27 November 2012

Dari Bekatul "limbah padi", bisa diolah menjadi sebuah bisnis yang menjanjikan


Berawal dari Kreasi Kuliner dari bekatul, Mahasiswa Universitas Slamet Riyadi Surakarta mendapatkan Penghargaan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia  dan Bank CIMB Niaga dalam program Beasiswa BUTIK (Beasiswa Unggulan Teknologi Industri  Kreatif) tahun 2012.
Tanggal 12 November 2012 kemarin, Rani Pajrin mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Slamet Riyadi ini mendapatkan Penghargaan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan serta dari Bank CIMB Niaga di Gedung Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia di Jakarta.  Beasiswa BUTIK ini bertujuan untuk  menciptakan pelaku usaha yang mampu meng-encourage dunia bisnis untuk melahirkan lebih banyak creative social  entrepreneurship muda sebagai lokomotif perubahan kearah bisnis dan kemandirian yang kooperatif seimbang antara konsep keuntungan dan kesejahteraan. Serta Mahasiswa sebagai angkatan muda diharapkan ketika menjadi anggota masyarakat yang produktif  mampu mengatasi berbagai masalah sosial yang ada dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitarnya. Jumlah mahasiswa yang mendapatkan penghargaan Beasiswa Unggulan Teknologi Industri Kreatif ini sebanyak 15 Mahasiswa dari PTN dan PTS Se-Indonesia dengan total beasiswa sebanyak Rp. 540.000.000,00.
Perjuangan “Rani” tidaklah mudah karena sebelumnya sejak bulan september sudah ada seleksi secara ketat dari seleksi administrasi serta ada pihak bank yang melakukan survei tentang kelayakan usaha yang tengah di jalani yaitu  produksi kue dari bekatul. Puncaknya  pada tanggal 16 sampai 17 Oktober 2012, Rani harus mempresentasikan bisnisnya di hadapan 7 juri dimana terdiri dari Akademisi, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, CIMB Niaga serta dari unsur Tim independent. Selain mempresentasikan Bisnis yang dijalani juga diskusi panel dengan peserta yang lain sehingga kreatifitas dari bisnis masing-masing peserta dapat terlihat disini karena selain beragumen dengan juri juga saling beradu argumen dari masing-masing peserta.
Menurut “Rani” Bekatul merupakan hasil limbah dari penggilingan padi. Dimana selain menghasilkan   beras juga menghasilkan  sekam, dedak dan bekatul. Bekatul  biasanya hanya digunakan sebgai pakan ternak dan bahkan dibuang.  Ditangan Rani Pajrin,  Mahasiswa Universitas Slamet Riyadi Surakarta,  diolah  menjadi makanan yang mempunyai manfaat  bagi  tubuh karena banyak mengadung serat yaitu aneka olahan Kue Kering dari Bekatul. 

Kamis, 08 November 2012

Proposal PKM Kewirausahaan yang pernah lolos dan di danai DIKTI

A. Judul Program “Dodol Terung, Camilan Sehat, Lezat dan Terjangkau untuk masyarakat Solo dan Sekitarnya” B. Latar Belakang Terung atau dalam bahasa latin Solanum Melongena merupakan jenis tanaman khas daerah tropis. Tanaman ini diperkirakan berasal dari kawasan benua Asia, yakni Birma dan India. Saat ini penyebaran tanaman terung hampir mencapai seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri, buah terung kebanyakan dimanfaatkan sebagai bahan sayur atau lalapan. Selain memiliki cita rasa yang khas, kandungan gizi buah terung tergolong tinggi. terutama kandungan Vitamin A sebesar 30,0 SI dan Fosfor sebesar 37,0 mg per 100 g buah terung. Terung merupakan produk holtikultura yang bersifat mudah rusak apabila tidak ditangani dengan tepat. Oleh karena itu, usaha pengolahan terung menjadi beberapa produk olahan makanan merupakan suatu alternatif yang cocok untuk dilakukan. Di samping dapat mencegah risiko penurunan kualitas (pembusukan), juga dapat meningkatkan nilai ekonomis terung. Namun, saat ini di Indonesia pemanfaatan buah terung mayoritas hanya sebagai bahan pembuat sayur dan sebagai lalapan. Sejauh ini belum ada kreasi olahan makanan baru yang populer dengan bahan dasar terung. Hal tersebut memberi kesan pada kita bahwa pengolahan terung selama ini hanya sebatas pencegahan dari penurunan kualitas belum sampai meningkatkan nilai ekonomis tanaman terung itu sendiri. Terung dapat dengan mudah kita temukan di pasaran karena dapat tumbuh sepanjang tahun. Terung yang sering kita jumpai di pasaran biasanya terung jenis kopek dengan warna ungu dan hijau keputihan dengan bentuk bulat panjang (silinder) dan besar, dengan diameter 4 – 6 cm. Di daerah Solo Raya harga terung berkisar antara Rp 1.000,00 s.d. Rp 2.500,00 per kilogram. Harga yang terjangkau dan kemudahan untuk mendapatkan buah terung memberikan peluang besar untuk memanfaatkan terung guna menambah nilai ekonomisnya. Penambahan nilai ekonomis terung dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, salah satunya adalah dengan memanfaatkan tanaman ini sebagai bahan baku utama dalam pembuatan dodol terung. Jenang atau dodol merupakan salah satu jenis makanan tradisional yang cukup populer di Indonesia. Dodol ini dibuat dari campuran tepung ketan, gula merah, dan santan kelapa yang di didihkan sampai kental. Makanan ini memiliki rasa manis dan gurih, berwarna coklat, bertekstur lunak sehingga digolongkan sebagai makanan semi basah. Aneka dodol buah- buahan seperti dodol nanas, dodol pisang, dodol apel dan sebagainya sudah banyak dibuat. Dodol yang dibuat dari bahan terung kemungkinan dapat menambah keanekaragaman dodol yang telah ada di pasaran. Selain itu, juga meningkatkan nilai ekonomis terung tersebut dengan mengenalkannya kepada khalayak umum, khususnya di kota Solo. Kota Solo, selain dijuluki sebagai “Kota Budaya” juga terkenal dengan berbagai macam kulinernya. Aneka macam makanan mulai dari kelas tradisional sampai dengan modern dapat dijumpai di kota ini. Semakin lama, penggemar kuliner di kota ini pun semakin bertambah. Hal ini ditandai dengan merebaknya pusat-pusat kuliner yang menjajakan aneka macam makanan di kota Solo, misalnya Galabo (Gladak Langen Bogan), Sriwedari, Keprabon, Stadion Manahan dan Lapangan Kota Barat. Melihat peluang pasar yang begitu besar, terutama di Kawasan Solo dan sekitarnya, kami terdorong untuk ikut serta menyajikan suatu olahan baru dari bahan dasar terung yang terjangkau dan mudah didapat yakni “Dodol Terung” yang sengaja kami dedikasikan untuk penggemar kuliner di kota Solo yang tidak hanya mendambakan cita rasa, namun juga nutrisi tinggi yang bermanfaat bagi tubuh. Selain itu kami juga ingin menunjukkan suatu terobosan yang mampu merubah paradigma masyarakat bahwa terung tidak hanya dapat digunakan sebagai sayur atau lalapan saja, namun dapat dijadikan sebagai olahan yang memiliki nilai ekonomis tinggi. C. Perumusan Masalah Melihat kondisi riil masyarakat umum, khususnya di kota Solo yang kurang memaksimalkan pemanfaatan terung sebagai bahan makanan, kami berusaha untuk mengubah hal tersebut dengan menciptakan suatu produk olahan yang inovatif dengan bahan dasar terung yakni dodol terung yang bernutrisi tinggi. Selain mampu meningkatkan nilai ekonomis terung, kami juga melihat sebuah peluang usaha besar untuk dikembangkan di kota Solo yang masyarakatnya identik dengan kuliner. D. Tujuan • Meningkatkan nilai ekonomi terung dengan menciptakan kreasi olahan baru yang berbahan dasar terung. • Menyajikan menu baru yang khas dengan rasa yang lezat dan kandungan nutrisi yang tinggi. • Menjalankan usaha yang dari kajian bisnis layak dijalankan dan menguntungkan. • Menambah keanekaragaman jajanan khas kota Solo dan mebuka lapangan pekerjaan baru. E. Luaran yang Diharapkan Dihasilkannya sebuah kreasi olahan makanan baru yang berbahan dasar terung yang belum banyak terdapat di kota Solo yakni “Dodol Terung” yang memiliki rasa khas yang lezat, sehat dan bernutrisi tinggi. F. Kegunaan Program 1. Bagi Mahasiswa • Sarana untuk melatih dan menjalankan praktik kewirausahaan. • Mengelola secara langsung praktek bisnis dan kewirausahaan. • Menambah pengalaman dalam hal pengelolaan sebuah usaha. • Menjalankan usaha yang dari kajian bisnis layak dijalankan dan menguntungkan 2. Bagi Masyarakat Umum • Terciptanya sebuah kreasi olahan baru dari bahan dasar terung yang menambah keanekaragaman makanan/ jajanan di kota Solo. • Terciptanya camilan yang lezat, sehat dan bernutrisi tinggi dengan harga yang terjangkau. G. Gambaran Umum Rencana Usaha Rencana usaha pembuatan dan pemasaran Dodol Terung di kota Solo ini kami putuskan dengan pertimbangan yang matang dan beberapa kali melakukan observasi di pusat-pusat kuliner di kota Solo. Kami melihat peluang besar dalam usaha ini, disamping bahan baku yang mudah didapat, jenis makanan semacam ini bisa dikatakan sangat langka di kota Solo. Dodol terung terbuat dari berbagai macam komposisi bahan baku yang mudah dicari di pasaran denga harga yang terjangkau antara lain : • Terung • Kelapa • Tepung ketan • Gula merah • Vanili/essence • Perisa • Air Dodol sendiri merupakan makanan yang sudah akrab dengan lidah mayarakat Indonesia. Makanan ini cocok sebagai santapan atau camilan dalam berbagai kesempatan dan kondisi serta bisa dinikmati oleh segala kalangan tanpa menimbulkan efek samping. Dalam hal pemasaran, karena usaha ini tergolong baru maka kami akan melakukan pemasaran secara langsung (direct selling) sekaligus memperkenalkan kepada masyarakat umum tentang keunggulan yang ada pada Dodol terung. Segment yang kita ambil adalah mahasiswa, khususnya mahasiswa yang ada di lingkungan Universitas Slamet Riyadi Surakarta. Namun, kami juga membidik konsumen yang berasal dari kalangan luar kampus yakni masyarakat umum di daerah Solo dan sekitarnya. Selain itu, kami juga ingin memperkenalkan dan memasarkan makanan ini di pusat-pusat jajanan di kota Solo, sehingga harapan kami camilan kreasi kami ini dapat dikenal dan diterima dengan baik oleh masyarakat umum. Untuk mempromosikan makanana ini kami akan melakukan berbagai macam cara, diantaranya mengenalkannya melalui brosur, leaflet dan melalui sarana internet, antara lain melalui Facebook yang mendukung makanan ini dapat dikenal oleh khalayak ramai tidak hanya di Solo, bahkan masyarakat seluruh Indonesia. Kami memprediksi pada tahap awal, usaha yang kami jalankan membutuhkan waktu pengenalan sekitar dua bulan. Kami asumsikan pada bulan pertama dalam sehari kami mampu memproduksi dodol terung sebanyak 100 kemasan masing-masing 50gr dengan harga Rp 3.000/kemasan. Pada bulan pertama kami menargetkan penjualan sebesar 70% Pada bulan kedua 80% . Bulan ketiga 100% dengan keuntungan 20 s.d.30%. Dari hasil perhitungan yang telah kami lakukan pada bulan pertama usaha ini memang menaglami kerugian sebesar Rp 700.000 namun pada bulan ketiga potensi keuntungan yang bisa diperoleh sebesar Rp 2.000.000. angka tersebut kami prediksi akan terus bertambah seiring dengan peningkatan kapasitas produksi dan konsumsi dodol terung masyarakat kota Solo. Angka keuntungan di atas setara dengan margin profit sebesar : Komponen biaya produksi per bulan : • Bulan Pertama (kami asumsikan target pemasaran 70 % dengan harga @ Rp 3.000,00) Penjualan Bulan -1 Rp 3000,00 x 100 pcs x 70% x 30 hari = Rp 6.300.000,00 Modal Keseluruhan Rp 7.000.000,00 - Rp -900.000,00 (rugi) • Bulan kedua (target penjualan 80%) Penjualan Bulan -2 Rp 3000,00 x 100 pcs x 80% x 30 hari = Rp 7.200.000,00 Modal Awal Rp 7.000.000,00 – Rp 200.000,00 (Laba) • Bulan Ketiga (target penjualan 100%) Penjualan Bulan ke-3 Rp 3000,00 x 100 pcs x 30 hari = Rp 9.000.000,00 Modal Awal Rp 7.000.000,00 – Rp 2.000.000,00 (Laba) H. Metode Pelaksanaan Kegiatan Metode pelaksanaan usaha pembuatan dan pemasaran Dodol Terung ini antara lain : 1. Penyusunan rencana usaha (Business Plan) yang meliputi : • Penyusunan manajemen keuangan • Studi kelayakan bisnis dan pemasaran 2. Pelaksanaan kegiatan (Actuating) 3. Pengawasan dan pengendalian usaha (Controlling) 4. Evaluasi (Evaluation) I. Jadwal Kegiatan Program No. Jenis Kegiatan Pelaksanaan (Bulan ke) 1 2 3 4 5 6 7 8 1. Persiapan Observasi Lapangan Pembuatan Proposal 2. Pelaksanaan Pemilihan tempat pemasaran Promosi Produksi dan penjualan 3. Penyusunan Laporan J. Rancangan Biaya Biaya bahan baku Kami Asumsikan dalam setiap kali melakukan kegiatan Produksi dana yang dibutuhkan biaya Rp 100.000,00 untuk 100 bungkus dodol terung ( untuk 30 hari pertama ) Rp 3.000.000,00 • Kompor gas + tabung Rp 350.000,00 • Piring rotan @ Rp 20.000 x 15 Rp 100.000,00 • Gerobak Rp 500.000,00 • Etalase Rp 600.000,00 • Tikar Rp 100.000,00 • Tempat sampah Rp 25.000,00 • Taflon Rp 100.000,00 • Kain lap Rp 20.000,00 • Sapu & kemoceng Rp 25.000,00 • Pisau Stainless Steel 3 buah Rp 60.000,00 • Telenan Rp 10.000,00 • Baskom Rp 10.000,00 • Buku Catatan & Kas Rp 50.000,00 • Ember Plastik 3 Buah @ Rp. 20.000,00 Rp 60.000,00 • Panci Rp 100.000,00 • Blender Rp 250.000,00 • Kalkulator Rp 40.000,00 + Inventaris, dengan jumlah total Rp 2.500.000,00 Biaya sewa tempat per bulan Rp 100.000,00 x 5 bulan Rp 500.000,00 Biaya promosi Rp 300.000,00 Biaya Buku pendamping Rp 200.000,00 Biaya lain-lain Rp 500.000,00 + Total Biaya Rp 7.000.000,00

Minggu, 07 Oktober 2012

PKM (Program Kreatifitas Mahasiswa yang didanai tahun 2013

Deadline Pengiriman PRoposal Program Kretifitas MAhasiswa (PKM) yang akan di danai tahun 2013,