Pages

Kamis, 08 November 2012

Proposal PKM Kewirausahaan yang pernah lolos dan di danai DIKTI

A. Judul Program “Dodol Terung, Camilan Sehat, Lezat dan Terjangkau untuk masyarakat Solo dan Sekitarnya” B. Latar Belakang Terung atau dalam bahasa latin Solanum Melongena merupakan jenis tanaman khas daerah tropis. Tanaman ini diperkirakan berasal dari kawasan benua Asia, yakni Birma dan India. Saat ini penyebaran tanaman terung hampir mencapai seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri, buah terung kebanyakan dimanfaatkan sebagai bahan sayur atau lalapan. Selain memiliki cita rasa yang khas, kandungan gizi buah terung tergolong tinggi. terutama kandungan Vitamin A sebesar 30,0 SI dan Fosfor sebesar 37,0 mg per 100 g buah terung. Terung merupakan produk holtikultura yang bersifat mudah rusak apabila tidak ditangani dengan tepat. Oleh karena itu, usaha pengolahan terung menjadi beberapa produk olahan makanan merupakan suatu alternatif yang cocok untuk dilakukan. Di samping dapat mencegah risiko penurunan kualitas (pembusukan), juga dapat meningkatkan nilai ekonomis terung. Namun, saat ini di Indonesia pemanfaatan buah terung mayoritas hanya sebagai bahan pembuat sayur dan sebagai lalapan. Sejauh ini belum ada kreasi olahan makanan baru yang populer dengan bahan dasar terung. Hal tersebut memberi kesan pada kita bahwa pengolahan terung selama ini hanya sebatas pencegahan dari penurunan kualitas belum sampai meningkatkan nilai ekonomis tanaman terung itu sendiri. Terung dapat dengan mudah kita temukan di pasaran karena dapat tumbuh sepanjang tahun. Terung yang sering kita jumpai di pasaran biasanya terung jenis kopek dengan warna ungu dan hijau keputihan dengan bentuk bulat panjang (silinder) dan besar, dengan diameter 4 – 6 cm. Di daerah Solo Raya harga terung berkisar antara Rp 1.000,00 s.d. Rp 2.500,00 per kilogram. Harga yang terjangkau dan kemudahan untuk mendapatkan buah terung memberikan peluang besar untuk memanfaatkan terung guna menambah nilai ekonomisnya. Penambahan nilai ekonomis terung dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, salah satunya adalah dengan memanfaatkan tanaman ini sebagai bahan baku utama dalam pembuatan dodol terung. Jenang atau dodol merupakan salah satu jenis makanan tradisional yang cukup populer di Indonesia. Dodol ini dibuat dari campuran tepung ketan, gula merah, dan santan kelapa yang di didihkan sampai kental. Makanan ini memiliki rasa manis dan gurih, berwarna coklat, bertekstur lunak sehingga digolongkan sebagai makanan semi basah. Aneka dodol buah- buahan seperti dodol nanas, dodol pisang, dodol apel dan sebagainya sudah banyak dibuat. Dodol yang dibuat dari bahan terung kemungkinan dapat menambah keanekaragaman dodol yang telah ada di pasaran. Selain itu, juga meningkatkan nilai ekonomis terung tersebut dengan mengenalkannya kepada khalayak umum, khususnya di kota Solo. Kota Solo, selain dijuluki sebagai “Kota Budaya” juga terkenal dengan berbagai macam kulinernya. Aneka macam makanan mulai dari kelas tradisional sampai dengan modern dapat dijumpai di kota ini. Semakin lama, penggemar kuliner di kota ini pun semakin bertambah. Hal ini ditandai dengan merebaknya pusat-pusat kuliner yang menjajakan aneka macam makanan di kota Solo, misalnya Galabo (Gladak Langen Bogan), Sriwedari, Keprabon, Stadion Manahan dan Lapangan Kota Barat. Melihat peluang pasar yang begitu besar, terutama di Kawasan Solo dan sekitarnya, kami terdorong untuk ikut serta menyajikan suatu olahan baru dari bahan dasar terung yang terjangkau dan mudah didapat yakni “Dodol Terung” yang sengaja kami dedikasikan untuk penggemar kuliner di kota Solo yang tidak hanya mendambakan cita rasa, namun juga nutrisi tinggi yang bermanfaat bagi tubuh. Selain itu kami juga ingin menunjukkan suatu terobosan yang mampu merubah paradigma masyarakat bahwa terung tidak hanya dapat digunakan sebagai sayur atau lalapan saja, namun dapat dijadikan sebagai olahan yang memiliki nilai ekonomis tinggi. C. Perumusan Masalah Melihat kondisi riil masyarakat umum, khususnya di kota Solo yang kurang memaksimalkan pemanfaatan terung sebagai bahan makanan, kami berusaha untuk mengubah hal tersebut dengan menciptakan suatu produk olahan yang inovatif dengan bahan dasar terung yakni dodol terung yang bernutrisi tinggi. Selain mampu meningkatkan nilai ekonomis terung, kami juga melihat sebuah peluang usaha besar untuk dikembangkan di kota Solo yang masyarakatnya identik dengan kuliner. D. Tujuan • Meningkatkan nilai ekonomi terung dengan menciptakan kreasi olahan baru yang berbahan dasar terung. • Menyajikan menu baru yang khas dengan rasa yang lezat dan kandungan nutrisi yang tinggi. • Menjalankan usaha yang dari kajian bisnis layak dijalankan dan menguntungkan. • Menambah keanekaragaman jajanan khas kota Solo dan mebuka lapangan pekerjaan baru. E. Luaran yang Diharapkan Dihasilkannya sebuah kreasi olahan makanan baru yang berbahan dasar terung yang belum banyak terdapat di kota Solo yakni “Dodol Terung” yang memiliki rasa khas yang lezat, sehat dan bernutrisi tinggi. F. Kegunaan Program 1. Bagi Mahasiswa • Sarana untuk melatih dan menjalankan praktik kewirausahaan. • Mengelola secara langsung praktek bisnis dan kewirausahaan. • Menambah pengalaman dalam hal pengelolaan sebuah usaha. • Menjalankan usaha yang dari kajian bisnis layak dijalankan dan menguntungkan 2. Bagi Masyarakat Umum • Terciptanya sebuah kreasi olahan baru dari bahan dasar terung yang menambah keanekaragaman makanan/ jajanan di kota Solo. • Terciptanya camilan yang lezat, sehat dan bernutrisi tinggi dengan harga yang terjangkau. G. Gambaran Umum Rencana Usaha Rencana usaha pembuatan dan pemasaran Dodol Terung di kota Solo ini kami putuskan dengan pertimbangan yang matang dan beberapa kali melakukan observasi di pusat-pusat kuliner di kota Solo. Kami melihat peluang besar dalam usaha ini, disamping bahan baku yang mudah didapat, jenis makanan semacam ini bisa dikatakan sangat langka di kota Solo. Dodol terung terbuat dari berbagai macam komposisi bahan baku yang mudah dicari di pasaran denga harga yang terjangkau antara lain : • Terung • Kelapa • Tepung ketan • Gula merah • Vanili/essence • Perisa • Air Dodol sendiri merupakan makanan yang sudah akrab dengan lidah mayarakat Indonesia. Makanan ini cocok sebagai santapan atau camilan dalam berbagai kesempatan dan kondisi serta bisa dinikmati oleh segala kalangan tanpa menimbulkan efek samping. Dalam hal pemasaran, karena usaha ini tergolong baru maka kami akan melakukan pemasaran secara langsung (direct selling) sekaligus memperkenalkan kepada masyarakat umum tentang keunggulan yang ada pada Dodol terung. Segment yang kita ambil adalah mahasiswa, khususnya mahasiswa yang ada di lingkungan Universitas Slamet Riyadi Surakarta. Namun, kami juga membidik konsumen yang berasal dari kalangan luar kampus yakni masyarakat umum di daerah Solo dan sekitarnya. Selain itu, kami juga ingin memperkenalkan dan memasarkan makanan ini di pusat-pusat jajanan di kota Solo, sehingga harapan kami camilan kreasi kami ini dapat dikenal dan diterima dengan baik oleh masyarakat umum. Untuk mempromosikan makanana ini kami akan melakukan berbagai macam cara, diantaranya mengenalkannya melalui brosur, leaflet dan melalui sarana internet, antara lain melalui Facebook yang mendukung makanan ini dapat dikenal oleh khalayak ramai tidak hanya di Solo, bahkan masyarakat seluruh Indonesia. Kami memprediksi pada tahap awal, usaha yang kami jalankan membutuhkan waktu pengenalan sekitar dua bulan. Kami asumsikan pada bulan pertama dalam sehari kami mampu memproduksi dodol terung sebanyak 100 kemasan masing-masing 50gr dengan harga Rp 3.000/kemasan. Pada bulan pertama kami menargetkan penjualan sebesar 70% Pada bulan kedua 80% . Bulan ketiga 100% dengan keuntungan 20 s.d.30%. Dari hasil perhitungan yang telah kami lakukan pada bulan pertama usaha ini memang menaglami kerugian sebesar Rp 700.000 namun pada bulan ketiga potensi keuntungan yang bisa diperoleh sebesar Rp 2.000.000. angka tersebut kami prediksi akan terus bertambah seiring dengan peningkatan kapasitas produksi dan konsumsi dodol terung masyarakat kota Solo. Angka keuntungan di atas setara dengan margin profit sebesar : Komponen biaya produksi per bulan : • Bulan Pertama (kami asumsikan target pemasaran 70 % dengan harga @ Rp 3.000,00) Penjualan Bulan -1 Rp 3000,00 x 100 pcs x 70% x 30 hari = Rp 6.300.000,00 Modal Keseluruhan Rp 7.000.000,00 - Rp -900.000,00 (rugi) • Bulan kedua (target penjualan 80%) Penjualan Bulan -2 Rp 3000,00 x 100 pcs x 80% x 30 hari = Rp 7.200.000,00 Modal Awal Rp 7.000.000,00 – Rp 200.000,00 (Laba) • Bulan Ketiga (target penjualan 100%) Penjualan Bulan ke-3 Rp 3000,00 x 100 pcs x 30 hari = Rp 9.000.000,00 Modal Awal Rp 7.000.000,00 – Rp 2.000.000,00 (Laba) H. Metode Pelaksanaan Kegiatan Metode pelaksanaan usaha pembuatan dan pemasaran Dodol Terung ini antara lain : 1. Penyusunan rencana usaha (Business Plan) yang meliputi : • Penyusunan manajemen keuangan • Studi kelayakan bisnis dan pemasaran 2. Pelaksanaan kegiatan (Actuating) 3. Pengawasan dan pengendalian usaha (Controlling) 4. Evaluasi (Evaluation) I. Jadwal Kegiatan Program No. Jenis Kegiatan Pelaksanaan (Bulan ke) 1 2 3 4 5 6 7 8 1. Persiapan Observasi Lapangan Pembuatan Proposal 2. Pelaksanaan Pemilihan tempat pemasaran Promosi Produksi dan penjualan 3. Penyusunan Laporan J. Rancangan Biaya Biaya bahan baku Kami Asumsikan dalam setiap kali melakukan kegiatan Produksi dana yang dibutuhkan biaya Rp 100.000,00 untuk 100 bungkus dodol terung ( untuk 30 hari pertama ) Rp 3.000.000,00 • Kompor gas + tabung Rp 350.000,00 • Piring rotan @ Rp 20.000 x 15 Rp 100.000,00 • Gerobak Rp 500.000,00 • Etalase Rp 600.000,00 • Tikar Rp 100.000,00 • Tempat sampah Rp 25.000,00 • Taflon Rp 100.000,00 • Kain lap Rp 20.000,00 • Sapu & kemoceng Rp 25.000,00 • Pisau Stainless Steel 3 buah Rp 60.000,00 • Telenan Rp 10.000,00 • Baskom Rp 10.000,00 • Buku Catatan & Kas Rp 50.000,00 • Ember Plastik 3 Buah @ Rp. 20.000,00 Rp 60.000,00 • Panci Rp 100.000,00 • Blender Rp 250.000,00 • Kalkulator Rp 40.000,00 + Inventaris, dengan jumlah total Rp 2.500.000,00 Biaya sewa tempat per bulan Rp 100.000,00 x 5 bulan Rp 500.000,00 Biaya promosi Rp 300.000,00 Biaya Buku pendamping Rp 200.000,00 Biaya lain-lain Rp 500.000,00 + Total Biaya Rp 7.000.000,00

1 komentar:

Ajari ngitung-ngitung pak

Posting Komentar